Thursday, 22 October 2015

KONSEP PENILAIAN SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN

KONSEP PENILAIAN SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN




Penilaian portofolio


Penilaian portofolio merupakan penilaian terhadap kumpulan dokumen maupun data yang berupa SK Kenaikan Jabatan terakhir, instrumen persepsional dan personal / deskripsi diri yang telah diisi oleh diri sendiri, mahasiswa, kolega guru dan dosen, dan atasan guru/dosen. Khusus untuk instrumen Deskripsi Diri, penilaian juga dilakukan oleh asesor.


Rasional Portofolio
 
 Melengkapi aspek-aspek penilaian yang belum termuat dalam PAK (Penilaian Angka Kredit), dengan cara :
• Penilaian Persepsional oleh diri sendiri, mahasiswa, kolega dan atasan terhadap empat kompetensi guru dan dosen
• Penilaian Personal yaitu pernyataan dari guru dan dosen ybs tentang prestasi dan kontribusi yang telah diberikannya dalam pelaksanaan dan pengembangan Tridharma.
Bukti-bukti Portopolio untuk sertifikasi



Instrumen Penilaian dalam Sertifikasi


 PP. No.19 Tahun 2005, pasal 36 (ayat 1-2)
1) Guru yang berprestasi, berdedikasi luar biasa, dan/atau bertugas didaerah khusus berhak memperoleh penghargaan.
2) Guru yang gugur dalam melaksanakan tugas didaerah khusus memperoleh penghargaan dari pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.

 PP. No.19 Tahun 2005, pasal 37 (ayat 1-5)
1) Penghargaan dapat diberikan oleh pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, organisasi profesi, dan/atau satuan pendidikan.
2) Penghargaan dapat diberikan pada tingkat sekolah, tingkat desa/kelurahan, tingkat kecamatan, tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, tingkat nasional, dan/atau tingkat internasional.
3) Penghargaan Kepada guru dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa, kenaikan pangkat istimewa,financial, piagam, dan/atau bentuk penghargaan lain.
4) Penghargaan kepada guru dilaksanakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Hari ulang tahun provinsi, hari ulang tahun kabupaten/kota, hari ulang tahun satuan pendidikan, hari pendidikan nasional, hari guru nasional, dan/atau hari besar lain.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),ayat(2),ayat(3), dan ayat (4) diatur dengan peraturan pemerintah.

 PP. No.19 Tahun 2005, pasal 38
Pemerintah dapat menetapkan hari guru nasional sebagai penghargaan kepada guru yang diatur dengan peraturan perundang-undangan.
Dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah yang telah ditetapkan maka, dibuatlah manajement pendidikan, guna:
a) Menilai bagus atau tidaknya kinerja mengajar
b) Menilai kelayakan gaji
c) Menilai kebutuhan pengajar




PENDEKATAN PEMBELAJARAN



PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran ialah suatu proses meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif dan keterampilan siswa. Kemampuan-kemampuan tersebut diperkembangkan bersama dengan pemerolehan pengalaman belajar sesuatu. Sedangkan pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai standar atau patokan umum yang digunakan pendidik terhadap suatu proses pembelajaran serta mengacu pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih umum.
Dilihat dari pendekatannya, terdapat dua jenis pendekatan pembelajaran, yaitu :
1.         Pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa ( student centered approach ).
2.         Pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada guru ( teacher centered approach).
A.   PENGORGANISASIAN SISWA
Terdapat tiga macam pengorganisasian siswa dalam pendekatan pembelajaran, yaitu :
1.         Pembelajaran Secara Individual
Pembelajaran secara individual adalah kegiatan mengajar guru yang menitikberatkan pada bantuan dan bimbingan belajar pada masing-masing individu. Pada pembelajaran ini, guru memberi bantuan dan bimbingan pada masing-masing individu.
Ciri-ciri yang menonol pada pembelajaran ini dapat diidentifikasi dari berbagai segi, yaitu :
a.        Tujuan Pengajaran
Tujuan pengajaran pada pembelajaran secara individual ialah pemberian kesempatan dan keleluasaan siswa untuk belajar dan mengembangkan pengetahuannya secara optimal berdasarkan kemampuan sendiri.
b.        Kedudukan Siswa dalam Pembelajaran
Dalam pembelajaran secara individual ini, siswa tentunya memiliki keleluasaan dalam mengembangkan dirinya. Keleluasaan itu terdiri dari :
·           Keleluasaan belajar berdasarkan kemampuannya sendiri,
·           Kebebasan menggunakan waktu belajar, dalam hal ini siswa bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang dilakukannya,
·           Keleluasaan dalam mengendalikan kegiatan, kecepatan dan intensitas belajar untuk mencapai tujuan belajar yang ditetapkan,
·           Siswa dapat melakukan penilaian sendiri atas hasil belajar yang telah dilakukannya,
·           Siswa dapat mengetahui kemampuan dan hasil belajarnya sendiri, dan
·           Siswa mempunyai kesempatan untuk menyusun program belajarnya sendiri.
c.       Kedudukan Guru dalam Pembelajaran
Kedudukan guru dalam pembelajaran individual bersifat membantu. Bantuan tersebut berkenaan dengan komponen pembelajaran berupa :
·           Perencanaan kegiatan belajar,
·           Pengorganisasian kegiatan belajar,
·           Penciptaan pendekatan terbuka antara guru dan siswa, dan
·           Fasilitas yang mempermudah belajar.
Peranan guru dalam merencanakan kegiatan belajar siswa adalah sebagai berikut :
·           Membantu merencanakan kegiatan belajar siswa berdasarkan kemampuan yang dimilikinya,
·           Membicarakan pelaksanaan belajar, mengemukakan criteria keberhasilah belajar, menentukan waktu dan kondisi belajar,
·           Berperan sebagai penasehat atau turtor, dan
·           Membantu siswa dalam penilaian hasil belajar serta kemajuan sendiri.
Peran guru dalam pengorganisasian kegiatan belajar adalah mengatur dan memonitor kegiatan belajar sejak awal sampai akhir. Peranan guru sebagai berikut :
·           Memberikan orientasi umum sehubungan dengan belajar topik tertentu,
·           Membuat variasi kegiatan belajar agar tidak terjadi kebosanan,
·           Mengkoordinasikan kegiatan dengan memperhatikan kemajuan, materi, media dan sumber,
·           Membagi perhatian pada sejumlah pebelajar, menurut tugas dan kebutuhan pebelajar,
·           Memberikan balikan terhadap setiap pebelajar, dan
·           Mengakhiri kegiatan belajar dalam suatu unjuk hasil belajar berupa laporan atau pameran hasil kerja yang umumnya diakhiri dengan evaluasi hasil belajar.
Peranan guru dalam penciptaan hubungan terbuka dengan siswa bertujuan menimbulkan perasaan bebas dalam belajar. Hal tersebut dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
·           Membuat hubungan yang akrab dan peka terhadap kebutuhan siswa,
·           Mendengarkan semua ungkapan jiwa siswa secara simpatik,
·           Cepat tanggap dan memberikan reaksi positif pada siswa,
·           Membina rasa saling mempercayai,
·           Kesiapan membantu siswa, dan
·           Memberikan perasaan aman sehingga siswa lebih leluasa bereksplorasi.
Cara guru untuk menjadi fasilitator dalam belajar ialah :
·           Membimbing siswa belajar,
·           Menyediakan media dan sumber belajar,
·           Member penguatan belajar,
·           Menjadi teman dalam pelaksanaan, cara dan hasil belajar, dan
·           Member kesempatan pada siswa untuk memperbaiki diri.
d.        Program Pembelajaran
Program pembelajaran individual merupakan usaha memperbaiki kelemahan pengajaran klasikal.
·           Dari segi kebutuhan pelajar, program ini lebih efektif sebab siswa belajar sesuai program yang diminatinya sendiri.
·           Dari segi guru, kurang efisien jika jumlah siswa terlalu banyak.
·           Dari segi usia perkembangan belajar, program ini cocok untuk siswa SMP ke atas, karena siswa dinilai telah dapat membaca dengan baik, mengerti dan memahami dengan baik serta dapat bekerja mandiri dan bekerjasama dengan baik.
·           Dari segi bidang studi, bidang studi yang cocok untuk program ini ialah bahasa, matematika, IPA dan IPS bagi ajaran tertentu, serta music, kesenian dan olah raga yang bersifat perseorangan.
Program pembelajaran individual dapat berjalan efektif jika mempertimbangkan hal-hal berikut :
·           Disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa,
·           Tujuan pembelajaran dibuat dan dimengerti siswa,
·           Prosedur dan cara kerja dimengerti siswa, dan
·           Keterlibatan guru dalam evaluasi dimengerti siswa.
e.      Orientasi dan Tekanan Utama dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Program pembelajaran individual berorientasi pada pemberian bantuan kepada setiap siswa agar ia dapat belajar secara mandiri. Dalam pelaksanaannya, guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing, pendaignosis kesulitan belajar dan rekan diskusi.
2.      Pembelajaran secara kelompok
a.        Tujuan Pengajaran pada Kelompok Kecil
Tujuan pengajaran pada kelompok kecil ialah :
·           Memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan kemampuan dalam pemecahan masalah secara rasional,
·           Mengembangkan sikap sosial dan semangat bergotong royong,
·           Mendinamiskan kegiatan kelompok dalam belajar sehingga masing-masing individu mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kelompoknya, dan
·           Mengembangkan kemampuan kepemimpinan-keterpimpinan pada tiap anggota kelompok dalam pemecahan masalah kelompok.
b.    Siswa dalam pembalajaran kelompok kecil
Siswa dalam kelompok kecil adalah anggota kelompok yang belajar untuk memecahkan masalah kelompok. Kelompok kecil merupakan satuan kerja yang kompak dan kohesif.
Ciri-ciri kelompok kecil yang menonjol adalah sebagai berikut :
·         Tiap siswa merasa sadar diri sebagai anggota kelompok
·         Tiap siswa merasa diri memiliki tujuan bersama
·         Memiliki rasa saling membutuhkan dan saling tergantung
·         Ada interaksi dan komunikasi antar anggota
·         Ada tindakan bersama sebagai perwujudan tanggung jawab kelompok
Dari segi individu, keanggotaan siswa dalam kelompok kecil merupakan pemenuhan kebutuhan berasosiasi. Tiap siswa dalam kelompok kecil menyadari bahwa kehadiran kelompok diakui bila kelompok berhasil memecahkan tugas yang dibebankan. Dalam hal ini, timbullah rasa bangga dan rasa memiliki pada tiap anggota kelompok.
Agar kelompok kecil berperan konstruktif dan produktif, diharapkan :
·         Anggota kelompok sadar diri menjadi anggota kelompok
·         Siswa sebagai anggota kelompok memiliki rasa tanggung jawab
·         Tiap anggota kelompok membina hubungan akrab yang dapat menimbulkan rasa semangat
·         Kelompok mewujud dalam satuan kerja yang kohesif.
Dalam berkelompok siswa dididik mewujudkan cita kemanusiaan secara objektif dan benar.
c.  Guru sebagai pembelajar
            Pembalajaran kelompok bertujuan untuk menimbulkan dinamika kelompok agar kualitas belajar meningkat. Dalam pembelajaran kelompok, jumlah siswa yang bermutu diharapkan menjadi lebih banyak. Anggota kelompok yang berkamampuan tinggi dijadikan motor penggerak dan pemecah masalah.
Peranan guru dalam pembalajaran kelompok ialah :
·         Pembentukan kelompok
·         Perencanaan tugas kelompok
·         Pelaksanaan
·         Evaluasi hasil belajar kelompok

Pembentukan kelompok kecil merupakan kunci keberhasilan belajar kelompok. Hal yang harus diperhatikan dalam pembentukan kelompok adalah :
·         Tujuan yang akan diperoleh siswa dalam berkelompok
·         Latar belakang pengalaman siswa
·         Minat atau pusat perhatian siswa
Dalam pelaksaan mengajar, guru dapat berperan sebagai berikut :
·         Pemberi informasi umum tentang tujuan belajar, tata kerja, kriteria keberhasilan belajar dan evaluasi
·         Setelah kelompok memahami tugasnya, maka kelompok melaksanakan tugas. Guru bertindak sebagai fasilitator, pembimbing dan pengendali ketertiban kerja
·         Pada akhir pelajaran, tiap kelompok melaporkan hasil kerja
·         Guru mengevaluasi hasil kerja tersebut
Pada pembelajaran kelompok, orientasi dan tekanan utama pelaksanaan adalah peningkatan kemampuan kerja kelompok. Kerja kelompok berarti belajar kepemimpinan dan keterpimpinan.
 
3.    Pembelajaran secara klasikal
Pembelajaran klasikal merupakan kemampuan guru yang utama karena pengajaran klasikal merupakan kegiatan mengajar yang tergolong efisien. Dalam hal ini terdapat 2 kegiatan sekaligus, yaitu :
·         Mengelolaan kelas, ialah penciptaan kondisi yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan belajar dengan baik.
·         Pengelolaan pembelajaran yang bertujuan mencapai tujuan belajar.
Peran guru dalam pembelajaran secara individual dan kelompok berlaku dalam pembelajaran secara klasikal. Tekanan utama dalam pembelajaran adalah seluruh anggota kelas. Pembelajaran kelas dapat dilakukan dengan tindakan sebagai berikut:
·      Penciptaan tertib belajar dikelas
·      Penciptaan suasana senang dalam belajar
·      Pemusatan perhatian pada bahan ajar
·      Mengikutsertakan siswa belajar aktif
·      Pengorganisasian belajar sesuai dengan kondisi siswa

B. POSISI GURU – SISWA DALAM PENGOLAHAN PESAN
Dalam kegiatan belajar mengajar guru berusaha menyampaikan sebuah pesan. Sebaliknya, siswa juga berusaha memperoleh pesan tersebut. Pesan tersebut bisa berupa pengetahuan, wawasan, keterampilan dll.
1. Pembelajaran dengan strategi ekspositorik
Model pengajaran ini merupakan kegiatan mengajar yang berpusat pada guru. Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi terperinci tentang bahan pengajaran. Tujuan utama pengajaran ini adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai kepada siswa.
Hal yang esensial pada bahan pengajaran harus disampaikan pada siswa.
Peranan guru yang penting adalah sebagai :
·         Penyusun program pembelajaran
·         Pemberi informasi yang benar
·         Pemberi fasilitas belajar yang baik
·         Pembimbing siswa dalam perolehan informasi yang benar
·         Penilai perolehan informasi
Sementara peranan siswa yang penting adalah :
·         Pencari informasi yang benar
·         Pemakai media dan sumber yang benar
·         Penyelesaikan tugas sehubungan dengan penilaian guru
2.  Pembelajaran dengan strategi inkuiri
Perilaku mengajar dengan strategi inkuiri juga disebut sebagai model inkuiri. Model inkuiri merupakan pengajaran yang mengharuskan siswa mengolah pesan sehingga memperoleh pengatahuan, keterampilan dan nilai-nilai. Dlam model ini siswa dirancang untuk terlibat dalam melakukan inkuiri. Model pengajaran ini merupakan pengajaran yang terpusat pada siswa. Tujuan utama model ini adalah mengembangkan keterampilan intelektual, berpikir kritis, dan mampu memecahkan masalah secara ilmiah.
Peranan guru yang penting adalah :
·         Menciptakan suasana bebas berpikir sehingga siswa berani bereksplorasi dalam penemuan dan pemecahan masalah.
·         Fasilitator dalam penelitian
·         Rekan diskusi dalam klasifikasi dan pencarian alternative pemecahan masalah.
·         Pembimbing penelitian, pendorong keberanian berpikir alternative dalam pemecahan masalah
Peranan siswa yang penting adalah :
·         Mengambil prakarsa dalam pencarian masalah dan pemecahannya
·         Pelaku aktif dalam belajar dan melakukan penelitian
·         Penjelajah tentang masalah dan metode pemecahannya
·         Penemu pemecahan masalah
Evaluasi hasil belajar pada model inkuiri meliputi :
·         Keterampilan pencarian dan perumusan masalah
·         Keterampilan pengumpulan data atau informasi
·         Keterampilan meneliti tentang objek penelitian
·         Keterampilan menarik kesimpulan
·         Laporan hasil penelitian

C. KEMAMPUAN YANG AKAN DICAPAI DALAM PEMBELAJARAN
Siswa yang belajar akan mengalami perubahan. Hasil belajar tersebut meningkatkan kemampuan mental. Pada umumnya hasil belajar tersebut meliputi ranah-ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemampuan mental yang akan dicapai dalam pembelajaran adalah tujuan pembelajaran.
Secara umum kegiatan belajar meliputi fase-fase sebagai berikut :
·         Motivasi yang berarti siswa sadar mencapai tujuan dan bertindak mencapai tujuan belajar
·         Konsentrasi, yang berarti siswa memusatkan perhatian pada bahan ajar
·         Mengolah pesan, yang berarti siswa mengolah informasi dan mengambil makna tentang apa yang dipelajari
·         Menyimpan, yang berarti siswa menyimpan ingatan, perasaan, dan kemempuan motoriknya
·         Menggali, dalam arti menggunakan hal yang dipelajari sebagai hal yang akan digunakan dalam suatu pemecahan masalah
·         Prestasi, dalam arti menggunakan bahan ajar untuk kerja
·         Umpan balik, yang berarti siswa melakukan pembenaran tentang hasil belajarnya atau prestasinya
Kegiatan belajar disekolah, menurut Biggs dan Telfer pada umumnya dapat dibedakan menjadi 4 hal berkenaan dengan :
·         Belajar yang kognitif
·         Belajar yang afektif
·         Belajar yang berkenaan dengan isi ajaran atau bahasan
·         Belajar yang berkenaan dengan proses
D. PROSES PENGOLAHAN PESAN
Pemerolehan pengalaman, peningkatan jenis ranah tiap siswa tidak sama. Hal itu disebabkan oleh proses pengolahan pesan. Ada 2 jenis pengolahan pesan, yaitu secara deduktif dan induktif.
1. Pengolahan pesan secara deduktif
Secara umum prilaku pengolahan pesan secara deduktif dapat dilukiskan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Tahap satu                    : Pendahuluan pembelajaran
Tahap dua                     : Penyajian generalisasi dan konsep. Dalam hal ini guru mengemukakan  rumusan generalisasi yang telah disiapkan dan menjelaskan konsep.
Tahap tiga                     : Pengumpulan data yang mendukung generalisasi
Tahap empat               : Analisis data dan verifikasi data generalisasit
Tahap lima                    : Aplikasi generalisasi pada data yang terkumpul
Tahap enam                 : Evaluasi tentang proses pengolahan pesan, pemerolehan pengetahuan dan pengalaman tersebut
Secara singkat dapat dikatakan bahwa pengolahan pesan secara deduktif dimulai dengan :
·         Guru mengemukakan generalisasi
·         Penjelasan berkenaan dengan konsep-konsep
·         Pencarian data yang dilakukan oleh siswa
2. Pengolahan pesan secara induktif
Secara umum, prilaku pengolahan pesan secara induktif dapat dilukiskan sebagai berikut :
Tahap Satu                    : Pendahuluan pembelajaran
Tahap dua                     : Pengumpulan data
Tahap tiga                     : Analisis data
Tahap empat               : Perumusan dan pengujian hipotesis
Tahap lima                    : pengaplikasian generalisasi
Tahap enam                 : Evaluasi hasil dan proses belajar
Pengolahan pesan secara induktif bermula dari :
·         Fakta atau peristiwa khusus
·         Penyusunan konsep berdasarkan fakta-fakta
·         Penyusunan generalisasi berdasarkan konsep-konsep
·         Terapan generalisasi pada tahap baru atau uji hipotesis
·         Penarikan kesimpulan lanjut